Translate

Jumat, 09 Februari 2018

Perkecambahan Benih dan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih

 Perkecambahan Benih
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dari penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga meruoakan dimana terjadi penguraian seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energy bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima adalah tumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh.
Terdapat dua tipe pertumbuhan awal dari suatu kecambah tanaman yaitu:
(a)Tipe epigeal, dimana munnculnya radikel diikuti dengan memanjangnya hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah; (b)Tipe hypogeal, dimana munculnya radikel diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih
a.       Faktor dalam yaitu:
·         Tingkat kemasakan benih
Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas tinggi. Bahkan pada beberapa jenis tanaman, benih yang demikian tidak akan dapat berkecambah. Diduga pada tingkatan tersebut benih belum memilliki cadangan makanan yang cukup dan juga pembentukan embrio belum sempurna.
·         Ukuran benih
Didalam jaringan penyimpanan benih memiliki karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Dimana bahan-bahan ini diperlakukan sebagai bahan baku dan enersi bagi embrio pada saat perkecambahan. Diduga bahwa benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingkan dengan benih yang kecil, mungkin pula embrionya lebih besar.
·         Dormansi
Suatu benih dikatakan dorman apabila benih itu sebenarnya hidup tetapi tidak mau berkecambah walaupun diletakan pada keadaan lingkungan yang memenuhi syarat bagi perkecambahannya. Periode dormansi ini dapat berlangsung musiman atau dapat juga selama beberapa tahunn, tergantung pada jenis benih dan tipe dormansinya. Dormansi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: impermeabilitas kulit biji tidak baik terhadap air atau gas ataupun karena resistensi kiulit biji terhadap pengaruh mekanis embrio yang rudimenter, “after ripening”, dormansi sekunder dan bahan-bahan penghambat perkecambahan. Tetapi dengan perlakuan khusus maka benih yang dorman dapat dirangsang unntuk berkecambah. Missal; perlakuan stratifikasi, direndam dalam larutan asam sulfat dan lain-lain.
·         Penghambat perkecambahan
Banyak zat-zat yang dikrtahui dapat menghambat perkecambahan bahan benih, yang dikenal antara lain: herbisida, sianida, coumarin, auxin, dinitrofenol, azide, fluoride, hydroxylamine, larutan NaCl, larutan mannitol, atau cairan yang melapisi biji tomat dan mentimun.

b.      Faktor luar yaitu:
·         Air
Air merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses perkecambahan benih. Dua faktor penting yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih adalah; (a) sifat dari benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan (b) jumlah air yang tersedia pada medium yang disekitarnya. Banyaknya air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benih. Tetepi pada umummnya tidak melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya. Tingkat pengambilan air juga dipengaruhi oleh temperatur yang tinggi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air.benih tanaman mempunyai kemampuan berkecambah pada kisaran air tanah tersedia muai dari kapasitas lapangan sampai titik layu permanen.
·         Temperatur
Temperatur merupakan syarat penting yang kedua bagi perkecambahan benih. Temperature optimum adalah yang paling menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan benih. Pada kisaran temperature ini terdapat persentase perkecambahan yang tertinggi. Temperature optimum bagi kebanyakan benih tanaman adalah diantara 80-95oF (26,5- 35oC).
·         Cahaya
Hubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol oleh suatu sistem pigmen yang dikenal sebagai “phytochrome”, yang tersusun dari chromophore dan protein. Chromophore adalah bagian yang peka pada cahaya.
·         Oksigen
Proses respirasi akan berlangsung selama benih masih hidup. Pada saat perkecambahan berlangsunng proses respirasi akan meningkat disertai pula dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air dan enersi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses perkecambahan benih.
·         Media

Medium yang baik untuk perkecambahan benih haruslah mempunyai sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air dan bebas dari organism penyabab penyakit terutama cendawan “damping off”. Tanah dengan tekstur lempugn berpasir dan dilengkapi dengan bahan- bahan organik merupakan medium yang baik bagi kecambah yang ditransplantasikan ke lapangan. Pasir dapat digunakan sebagai medium persemaian.